Rabu, 05 Februari 2014

Laporan Praktikum 1 instrumentasi - Mikropipet

LAPORAN PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI
MIKROPIPET

Hari dan Tanggal Praktikum
Hari                             : Selasa
Tanggal                       : 5 Maret 2013
Tempat                        : Laboratorium Kimia Analitik, Jurusan Analis Kesehatan

       I.            Judul
“Akurasi dan Presisi Mikropipet”

     II.         Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah :
1.    Dapat menggunakan mikropipet dengan baik dan benar.
2.    Dapat melakukan aplikasi perhitungan dalam mencari nilai akurasi dan presisi mikropipet.

  III.            Dasar Teori

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml. Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll. 
Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi. Ada beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium, seperti misalnya merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada kepala pipet.
1.      P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul
2.      P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul
3.      P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips. Automatic Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
Akurasi maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang diset. Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Akurasi relatif secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali digunakan volume terkecil yang dianjurkan dari model. Gunakan mikropipet yang sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.
Untuk mendapatkan reprodusibilitas optimal ikuti saran sebagai berikut :
1.      Konsisten dalam Kecepatan dan Kehalusan saat menekan dan melepaskan penyedot.
2.      Tekanan yang konsisten dalam penekanan penyedot pada pembatas pertama.
3.      Kedalaman penyedotan yang cukup dan konsisten.
4.      Posisi pemipetan hampir vertikal.
5.      Jangan sampai ada gelembung udara.
6.      Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.

  IV.            Alat dan Bahan
A.     Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.    2 buah Gelas kimia ukuran 50 mL
2.    Neraca analitik
3.    Mikropipet tip kuning
4.    Tip disposable
B.      Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1.    Aquades

    V.            Cara Kerja
1.    Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di atas meja kerja.
2.    Membilas gelas kimia yang akan digunakan menggunakan aquades.
3.    Menuangkan aquades ke dalam gelas kimia sebanyak 25 mL.
4.    Mempersiapkan mikropipet tip kuning yang akan digunakan dan mengaturnya sesuai volume zat yang akan diambil.
5.    Menimbang berat larutan menggunakan neraca analitik.
a.      Mengatur volume pada mikropipet dengan cara memutar knop pengatur volume.
b.      Memasang tip disposable pada mikropipet.
c.       Meletakkan gelas kimia kosong ke dalam neraca analitik.
d.      Menge-nol-kan neraca dengan menekan tombol Terr.
e.      Membuka penutup neraca bagian atas.
f.        Menekan thumb knop sampai hambatan pertama (first stop) jangan ditekan lebih dalam lagi.
g.      Memasukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
h.      Menahan pipet dalam posisi vertical kemudian melepaskan tekanan dari thumb knop secara perlahan maka cairan akan masuk ke tip.
i.        Memindahkan ujung tip ke gelas kimia yang berada di dalam neraca analitik.
j.        Menekan thumb knob sampai hambatan kedua(second stop) selama 2 detik maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
6.    Mencatat berat aquades.
7.    Melakukan langkah 5 sebanyak sepuluh kali.
8.    Mengukur suhu aquadest dengan thermometer.

  VI.            Hasil dan Pengamatan
No
Hasil Penimbangan (gr)
Berat Aquadest (gr)
1
0,0452
0,0452
2
0,1002
0,0550
3
0,1495
0,0493
4
0,2009
0,0514
5
0,2508
0,0499
6
0,2983
0,047
7
0,3490
0,0507
8
0,3992
0,0502
9
0,4488
0,0496
10
0,4974
0,0486

Suhu aquadest            : 27,5o C
Volume mikropipet      : 50 µl = 0,05 ml

VII.            Perhitungan
A.      Rata-rata berat aquadest
Menghitung rata-rata berat aquadest yang ditimbang :


Jadi rata-rata berat aquadest yang ditimbang adalah 0,03874 gram.

B.      Berat jenis aquadest pada suhu 27,5o
Diketahui
:
T
=
27,5o C


Berat jenis aquades pada suhu 27o C
=
0,9965


Bj aquades pada suhu percobaan :


27           0,9965
28           0,9963


Ditanya
:
Berat jenis aquades pada suhu 27,5o C
=
?

Jawab
:
Z
=
BJ pada suhu 27oC – (selisih suhu-selisih Bj)



=



=



=



=
Jadi, berat jenis aq pada suhu 27,5o C adalah 0,9964.
C.      Volume percobaan
Diketahui
:
=


Bj aq
=
0,99640
Ditanya
:
Vpercobaan
=
?

Jawab
:
Vpercobaan
=



=



=
 ml
Jadi, Vpercobaan adalah 0,038879 ml.

D.   Inakurasi (d%)
Diketahui
:
Vpercobaan
=
0,38879


V0
=
0,05 ml
Ditanya
:
d%
=
?

Jawab
:
d%
=



=



=



=
                     Jadi, d% adalah – 22,22%

E.      Standar Deviasi
x
|x-Xrata-rata|
|x-Xrata-rata|2
0,0452
0,00646
0,0000417316
0,0550
0,01626
0,0002643876
0,0493
0,01056
0,0001115136
0,0514
0,01266
0,0001602756
0,0499
0,01116
0,0001245456
0,0475
0,00876
0,0000767376
0,0507
0,01196
0,0001430416
0,0502
0,01146
0,0001313316
0,0496
0,01086
0,0001179396
0,0486
0,00986
0,000972196
Total
0,0021310752

Jawab
:
SD
=



=



=



=



=
0,0154

Jadi, Standar Deviasi nya adalah 0,0154.

F.       Impresisi (CV%)
CV%
=

=

=
              

     Jadi impresisi-nya adalah 39,75 %.

VIII.            Pembahasan
Akurasi adalah kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang telah diatur di pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran berulang terhadap volume yang diatur. Sedang presisi adalah reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Akurasi dan presisi akan semakin baik jika nilai inakurasi dan impresisinya semakin rendah, begitu pula jika inakurasi dan impresisinya semakin tinggi maka akurasi dan presisinya akan semakin buruk.
Pada percobaan ini didapatkan inakurasi sebesar -22,22 % maka akurasinya 122,22 %, sedangkan impresisi sebesar 39,75 % maka presisinya 60,25 % maka pada percobaan ini hasilnya belum baik.

  IX.            Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan inakurasi sebesar 22,22 % dan impresisi sebesar 39,75 %.

     X.            Referensi
·        RA.Day dan A.L Underwood.1994.Analisa Kimia Analitik Kuantitatif penerjemah Drs.R.Soendoro.Jakarta : Erlangga
·        http://lansida.blogspot.com/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html

  XI.            Pengesahan


Yogyakarta,11 Maret 2013
Pembimbing




Tim Instrumentasi
Praktikan



Norma Ayunita
NIM P07134112072


2 komentar: